Senin, 27 Desember 2010

MERAWAT LUKA

A. Pengertian

Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit

B. Tujuan

  1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa
  2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
  3. Mempercepat penyembuhan
  4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
  5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat
  6. Mencegah perdarahan
  7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.

C. Persiapan alat

  1. Set steril yang terdiri atas :

a. Pembungkus

b. Kapas atau kasa untuk membersihkan luka

c. Tempat untuk larutan

d. Larutan anti septic

e. 2 pasang pinset

f. Gaas untuk menutup luka.

  1. Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan dan zalf
  2. Gunting
  3. Kantong tahan air untuk tempat balutan lama
  4. Plester atau alat pengaman balutan
  5. Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien
  6. Bensin untuk mengeluarkan bekas plester

D. Cara kerja

  1. Jelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan. Jawab pertanyaan pasien.
  2. Minta bantuan untuk mengganti balutan pada bayi dan anak kecil
  3. Jaga privasi dan tutup jendela/pintu kamar
  4. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang menyenangkan. Bukan hanya pada daerah luka, gunakan selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu.
  5. Tempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat dijangkau. Bisa dipasang pada sisi tempat tidur.
  6. Angkat plester atau pembalut.
  7. Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari kulit dengan hati-hati kearah luka. Gunakan bensin untuk melepaskan jika perlu.
  8. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika balutan kering atau menggunakan sarung tangan jika balutan lembab.
  9. Angkat balutan menjauhi pasien. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik.
  10. Buka set steril
  11. Tempatkan pembungkus steril di samping luka
  12. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan perhatikan jangan sampai mengeluarkan drain atau mengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drain gunakan 2 pasang pinset, satu untuk mengangkat gaas dan satu untuk memegang drain.
  13. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan keadaan luka.
  14. Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari kontaminasi ujung pinset dimasukkan dalam kantong kertas, sesudah memasang balutan pinset dijauhkan dari daerah steril.
  15. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau arteri dan kapas dilembabkan dengan anti septik, lalu letakkan pinset ujungnya labih rendah daripada pegangannya. Gunakan satu kapas satu kali mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain :

a. Bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan dari tengah keluar

b. Jika ada drain bersihakan sesudah insisi

c. Untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer, bersihkan dari tengah luka kearah luar, gunakan pergerakan melingkar.

  1. Ulangi pembersihan sampai semua drainage terangkat.
  2. Olesi zalf atau powder. Ratakan powder diatas luka dan gunakan alat steril.
  3. Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut
  4. Amnkan balutan dengan plester atau pembalut
  5. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang menyenangkan.
  6. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi balutan kotor. Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik.
  7. Cuci tangan
  8. Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage kepada perawat yang bertanggung jawab. Catat penggantian balutan, kaji keadaan luka dan respon pasien.

Membersihkan Daerah Drain

Daerah drain dibersihkan sesudah insisi. Prinsip membersihkan dari daerah bersih ke daerah yang terkontaminasi karena drainnya yang basah memudahkan pertumbuhan bakteri dan daerah daerah drain paling banyak mengalami kontaminasi. Jika letak drain ditengah luka insisi dapat dibersihkan dari daerah ujung ke daerah pangkal kearah drain. Gunakan kapas yang lain. Kulit sekitar drain harus dibersihkan dengan antiseptik.

Daftar Pustaka

  1. Kaplan NE, Hentz VR, Emergency Management of Skin and Soft Tissue Wounds, An Illustrated Guide, Little Brown, Boston, USA, 1992.
  2. Oswari E, Bedah dan perawatannya, Gramedia, Jakarta, 1993.
  3. Thorek P, Atlas Teknik Bedah, EGC , Jakarta, 1994.
  4. Saleh M, Sodera VK, Ilustrasi Ilmu Bedah Minor, Bina rupa Aksara, Jakarta 1991.
  5. Wind GG, Rich NM, Prinsip-prinsip Teknik Bedah, Hipokrates Jakarta, 1992.
  6. Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S, Pedoman Tindakan Medik dan Bedah, EGC Jakarta 2000.
  7. Bachsinar B, Bedah Minor, Hipokrates, Jakarta, 1995.
  8. Puruhito, Dasar-daasar Teknik Pembedahan, AUP Surabaya, 1987.
  9. Zachary CB, Basic Cutaneous Surgery, A Primer in Technique, Churchill Livingstone, London GB, 1990.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar